Di manapun di negeri ini, perubahan itu datang dari orang muda."  Itulah yang dikatakan seorang Profesor kepada Saya beberapa waktu lalu.  Jika kita melihat jauh ke belakang, perjuangan kemerdekaan Indonesia tak  bisa dilepaskan dari semangat kaum mudanya. Beralihnya kekuasaan dari  Orde Baru juga karena kekuatan generasi muda (mahasiswa), hingga  kemudian tonggak reformasi berdiri di negara ini.
Bahkan  Bung Karno, tokoh besar bangsa Indonesia pernah berkata. "Berikan Saya  sepuluh pemuda, maka Saya akan mengubah dunia." Orang sekelas Bung Karno  saja percaya dengan kekuatan kaum muda yang bisa membawa perubahan.  Tentu saja, hal itu masih berlaku hingga saat ini, jika para generasi  muda bisa mengejewantahkan semangat, optimisme, kedinamisan, dan jiwa  revolusioner para kaum muda.
Di zaman yang serba berteknologi canggih sekarang, jiwa kaum muda  tentu tak hanya sekedar semangat menggebu-gebu saja. Jiwa-jiwa yang  penuh perubahan itu harus diselaraskan dengan penguasaan terhadap  kemajuan teknologi. Karena kehidupan manusia sekarang sudah tak bisa  lagi dipisahkan dari pergerakan dunia teknologi. 
Information  Communication Technology (ICT) atau teknologi komunikasi informasi  adalah salah satu tonggak peradaban dunia saat ini. Mulai dari televisi,  handphone, hingga internet sudah menjadi bagian dalam kehidupan kita.  Malah teknologi mengambil satu posisi penting dalam kehidupan manusia.  Alat-alat canggih tersebut sudah menjadi bagian pelengkap dalam  perkembangan dunia, termasuk dalam refleksi jiwa kaum muda.
Dalam  Digital Grown Up (2009), Dan Tapscott bertutur soal datangnya era  konektivitas. Zaman di mana semua sendi kehidupan, dari yang substansial  hingga hal remeh-temeh, terakomodasi pada medium teknologi koneksi  sosial internet. Pertanyaan tentang buku baru atau harga sebuah buku,  misalnya, tak lagi ditanyakan kepada teman kuliah yang baru pulang dari  toko buku. Namun, cukup diketikkan kata kunci pada mesin pencari (search  engine).
Menguasai Teknologi
Pemuda  sebagai ujung tombak perubahan tentu harus bisa menguasai perkembangan  teknologi ini. Pemuda harus mampu memanfaatkan teknologi untuk terus  mengobarkan perubahan menuju kemajuan ke arah yang lebih baik bagi  negeri ini. Karena perjuangan sekarang bukan lagi bergerilya di dalam  hutan. Perjuangan di zaman serba canggih ini adalah peperangan dalam  menguasai teknologi-teknologi serba mutakhir.
Tidak bisa kita  pungkiri jika masih banyak masyarakat kita yang masih gagap dengan  teknologi. Belum adanya kemerdekaan teknologi ini terutama terjadi di  daerah-daerah pelosok yang pastinya belum tersentuh oleh alat-alat  komunikasi dan informasi yang berbasis teknologi. Jangankan ingin  memikirkan perkembangan teknologi, untuk memikirkan besok mau makan  pakai apa sudah begitu banyak menyita waktu mereka.
Di sinilah  kemudian muncul permasalahan jurang digital (digital divide) di  tengah-tengah masyarakat kita. Banyak warga terutama di daerah-daerah di  mana infrastruktur teknologi masih belum menyentuh kehidupan mereka,  tentu saja tak mampu mengoperasionalkan perangkat teknologi tersebut.  Kesenjangan ini nantinya tentu saja dapat merintangi laju perkembangan  sosial dan ekonomi, serta meninggalkan wilayah-wilayah yang lebih miskin  jauh di belakang. 
Masalah digital divide semakin menyulitkan  kita untuk mendapatkan kemerdekaan teknologi tersebut. Penerapan melek  teknologi secara meluas di kalangan warga akan terasa lambat, karena  ditambah lagi dengan sejumlah hambatan dalam aspek demografi, perilaku,  budaya, fungsional, dan juga teknologi. Teknologi akhirnya menjadi  penyebab jurang komunikasi yang semakin lebar di dalam masyarakat.
Pada  bagian inilah kemudian tugas generasi muda bertambah satu lagi,  membebaskan masyarakat Indonesia dari kebodohan akan teknologi tersebut.  Kita sebagai pemuda harus ikut mendorong kebijakan untuk  memasyarakatkan teknologi hingga ke seluruh pelosok Tanah Air. Kaum muda  sebagai generasi pembawa perubahan, harus mampu membawa kehidupan  masyarakat ke zaman teknologi canggih, tanpa membeda-bedakan  golongannya. Sehingga, tak ada lagi masyarakat yang terjajah dalam  perkembangan teknologi. Semua masyarakat pun bisa melanjutkan perjuangan  di era digital ini.
Usaha ini memang sulit, tapi bukan  berarti tidak bisa berhasil. Hanya memang membutuhkan waktu yang lebih  lama untuk mengimplementasikannnya dan kemudian dapat melihat hasilnya.  Selan itu, juga membutuhkan biaya yang lebih besar. Namun pastinya,  tidak ada yang tidak bisa dilakukan. Semuanya harus dicoba. Tentu saja  ini tanggung jawab yang besar bagi para generasi muda Indonesia, sebagai  generasi pembawa perubahan.
Hati-hati
Kemerdekaan  teknologi dalam judul di atas juga bisa bermakna ganda. Pertama, tentu  saja soal penguasaan teknologi yang seharusnya dapat diaplikasikan oleh  pemuda zaman sekarang dalam setiap sendi kehidupannya dan dalam  bermasyarakat. Tentu juga dengan mendorong penguasaan teknologi tersebut  bagi lingkungan sekitar dan mayarakat sendiri. Bagian ini sudah dibahas  dalam pemaparan di atas.
Namun ada satu lagi makna yang bisa  jadi muncul dalam mengartikan "kemerdekaan teknologi" tersebut. Soal  siapa yang membutuhkan dan siapa yang dibutuhkan, akan teknologi dan  oleh teknologi itu sendiri. Maksudnya, soal kebutuhan kita akan  teknologi tersebut. Jangan sampai terjadi malah kita yang mengalami  ketergantungan terhadap teknologi.
Sudah tidak heran lagi,  melihat para pemuda di zaman sekarang malah dikuasai oleh teknologi itu  sendiri. Semuanya ingin serba cepat dan instan, sehingga kemudian  melupakan esensi proses dalam persoalan tersebut. Lihat saja dengan para  pelajar yang misalnya lebih memilih melakukan copy-paste terhadap karya  orang lain untuk menyelesaikan tugasnya, ketimbang membolak-balik dan  membaca sebuah buku, kemudian mengetikkannya di komputer. Fenomena  tersebut sudah tidak asing lagi di kalangan pelajar.
Atau,  mungkin kasus terbaru soal ketergantungan terhadap teknologi adalah  fenomena Facebook yang sedang mewabah ditengah-tengah generasi muda.  Bayangkan saja, teknologi tak lagi untuk membangun perubahan bagi  bangsa, tetapi malah membuat kaum muda berubah menjadi individualis.  Semua orang sibuk ber-chatting-ria di Facebook, sehingga tak sempat lagi  memikirkan apa yang akan dilakukannya untuk membangun bangsa. Bahkan  budaya diskusi dan ngumpul bareng sudah mulai hilang ditelan fenomena  Facebook.
Ini adalah salah satu bentuk ketergantungan kita  terhadap teknologi. Pastinya hal ini terjadi karena kekurangsiapan kita  untuk menerima kehadiran teknologi tersebut. Oleh karena itu, dari awal  kaum muda harus sudah menyiapkan diri untuk menguasai teknologi  tersebut, bukan malah sebaliknya, dikuasai  oleh teknologi.
Satu  hal yang harus selalu diingat, teknologi diciptakan untuk membantu  pekerjaan manusia agar lebih ringan. Bukan berarti hal tersebut agar  kita melupakan proses dari pekerjaan tersebut. Apalagi jika kita malah  mengalami ketergantungan terhadap teknologi itu sendiri. Lebih parahnya  tentu saja ketika ada pihak-pihak yang malah menyalahgunakan teknologi  tersebut untuk hal-hal yang tidak berguna, bahkan untuk tindakan  kriminal.
Pastinya, kita sebagai pemuda harus terbebas dari  kebodohan dan cengkeraman teknologi itu sendiri. Bagi negara-negara  berkembang seperti Indonesia, revolusi internet adalah sebuah peluang  dan juga sebuah ancaman. Pemuda generasi penerus bangsa harus  memperhatikan itu.
24 Nov 2010
Pemuda dalam Kemerdekaan Teknologi
oleh Mr.Muammar di Rabu, November 24, 2010 0 komentar
23 Nov 2010
Pemuda Meurebo Menggalang Teknologi
Kalimat-kalimat di atas adalah kalimat pernah saya dengar dari  sejumlah teman yang sedang berbicara soal ![Pelatihan diikuti oleh 15 orang pemuda-pemudi dari kalangan warga tidak mampu di Meurebo [Dok. Tim P4 Aceh Barat, P4 NAD PNPM Mandiri Perkotaan]](http://www.p2kp.org/warta/files/kmpadv_pelatihan-kompp4-1.jpg) komputer. Sekalipun saya ada  bersama teman-teman tersebut, saya tidak dapat mengerti arah percakapan  tersebut. Alasannya, sederhana saja. Saya tidak mengerti.
komputer. Sekalipun saya ada  bersama teman-teman tersebut, saya tidak dapat mengerti arah percakapan  tersebut. Alasannya, sederhana saja. Saya tidak mengerti. 
Meski demikian, saya tidak menunjukkan ketidaktahuan saya. Saya hanya  diam saja. Bingung, malu dan sedih bercampur menjadi satu menyesali  ketidaktahuan saya tentang alat yang sudah tersebar kemana-mana, namun  saya belum dapat merasakannya, apalagi memahaminya.
Peristiwa itu terjadi kira-kira satu tahun yang lalu. Sekarang,  sekalipun saya belum mahir menggunakan komputer, setidaknya saya sudah  tidak perlu lagi malu kalau mendengar percakapan teman-teman saya  tentang komputer. Jika ada kalimat yang tidak dimengerti, saya tidak  segan bertanya kepada mereka, dan teman-teman saya pun tahu bahwa saya  sudah dapat mengoperasikan komputer.
Perubahan yang saya alami itu tidak terjadi secara tiba-tiba,  melainkan melalui jalan panjang. Awalnya, saya cuma seorang anak muda  yang tidak terlalu aktif dalam program yang ada di desa. Setelah saya  mengalami dan merasakan manfaatnya secara langsung, kini saya bersyukur  dan berterima kasih dengan adanya Program Penguatan Partisipasi  Perempuan (P4) yang ada di desa saya. 
Melalui program tersebut, dilaksanakan kegiatan yang ditujukan bagi  anak-anak muda untuk belajar komputer dalam bentuk kursus singkat selama  tiga bulan. Saya adalah salah satu peserta yang mengikuti kursus itu.  Terima kasih P4!
“Hari gini, masih gaptek (gagap teknologi—red)!” Begitu  istilah modern di kalangan muda saat ini. Dengan kata lain, “malu dong,  ketinggalan zaman!” Sekarang, mendengar kalimat ini, saya tidak malu  lagi. Begitu juga para pemuda di desa Meurebo, kecamatan Meurebo, yang  telah mengikuti pelatihan komputer P4. Kalimat tadi hanya tinggal  kenangan dan menjadi pemicu kami untuk menguasai teknologi secara lebih  maju lagi. 
Pemuda-pemudi gampong Meureubo yang merupakan ibukota kecamatan  Meureubo, tak mau dikatakan gaptek. Oleh karena itu untuk peningkatan  pengetahuan tentang teknologi mereka berencana mengusulkan diadakannya  pelatihan komputer di desa. Usulan itu disampaikan melalui Badan  Keswadayaan Masyarakat (BKM) Sama Meupakat, desa Meureubo, sehingga  menjadi prioritas dalam BLM P4 tahap 1. Pelatihan itu sendiri  dilaksanakan oleh KSM Canggih.
![[Dok. Tim P4 Aceh Barat, P4 NAD PNPM Mandiri Perkotaan]](http://www.p2kp.org/warta/files/kmpadv_pelatihan-kompp4-2.jpg) Berdasar  informasi dari fasilitator dan ketua KSM Canggih, dana pelatihan  komputer berasal dari BLM tahap 1 P4 sebesar Rp 8 juta. Peserta  pelatihan, termasuk saya, berjumlah 15 orang berlangsung selama tiga  bulan.
Berdasar  informasi dari fasilitator dan ketua KSM Canggih, dana pelatihan  komputer berasal dari BLM tahap 1 P4 sebesar Rp 8 juta. Peserta  pelatihan, termasuk saya, berjumlah 15 orang berlangsung selama tiga  bulan. 
Kami belajar dari komputer dasar (tingkat basic) sampai pada akhirnya  kami dapat mengoperasikan komputer dan dapat menjalankan program  office. Saat ini saya memang belum bekerja yang sifatnya menetap.  Tetapi, dengan semakin berkembangnya kemampuan dalam menambah  keterampilan untuk memperkuat daya saing tenaga kerja, saya yakin dapat  maju dengan menguasai teknologi, khususnya komputer. 
Teman-teman peserta pelatihan lainnya juga mengaku sangat terbantu  dengan terselenggaranya pelatihan tersebut. Mereka dapat menerapkan  materi yang didapat, dalam kegiatan mereka sendiri, baik bagi yang  berstatus pelajar (mahasiswa) maupun yang telah bekerja, bahkan bagi  saya yang belum bekerja.
Sungguh ini mimpi yang menjadi kenyataan bagi warga kurang mampu di  desa Meureubo. Tidak perlu bersusah-payah mengeluarkan biaya bagi mereka  yang ingin menggalang teknologi di era globalisasi ini. Para pemuda ini  begitu antusias dan serius selama mengikuti pelatihan. Mengingat, hal  ini kelak dapat menjadi modal diri dalam mencari pekerjaan, mengurangi  angka pengangguran di desa wilayah, sehingga mampu meningkatkan  pendapatan keluarga. 
Selain itu, para peserta diharapkan kelak mampu membimbing anak-anak  sekolah dalam mengalang teknologi yang sama guna menambah pengetahuan  teknologi bagi mereka. Minimnya pengetahuan teknologi bagi warga miskin  memang menjadi perhatian khusus. Tentunya, life skill dari program  pemerintah semacam ini selayaknya didukung oleh semua pihak. (Hamzah  Mustofa, Peserta pelatihan komputer P4 NAD, PNPM Mandiri Perkotaan; Firstavina)
oleh Mr.Muammar di Selasa, November 23, 2010 0 komentar
22 Nov 2010
Peran Teknologi Informasi dalam Bidang Pemerintahan
Hampir setiap perkantoran maupun instansi  pemerintah telah menggunakan komputer. Penggunaannya mulai dari sekedar  untuk mengolah data administrasi tata usaha, pelayanan masyarakat  (public services), pengolahan dan dokumentasi data penduduk,  perencanaan, statistika, pengambilan keputusan, dan lain-lain.
E-Government adalah  penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara  pemerintah dan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini  kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Government to  Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to  Government). Bahkan saat ini dengan adanya e-government, komputer  memiliki peran yang sangat penting bagi pemerintah untuk melakukan  sosialisasi berbagai kebijakan, melakukan pemberdayaan masyarakat,  termasuk kerjasama antar pemerintah, masyarakat, dan pelaku bisnis,  memperkenalkan potensi wilayah dan parawisata, dan sebagainya.
Dimungkinkan  bahwa teknologi informasi dalam masa yang akan datang akan digunakan  untuk pengambilan keputusan politik, misalnya untuk pemilihan umum yang  konsep tersebut telah muncul di beberapa negara maju. Selain itu  masyarakat bisa menyampaikan aspirasi secara langsung kepada para  eksekutif dan legislatif pemerintah melalui e-mail atau forum elektronik  melalui web yang dibangun pemerintah setempat.
E-government  mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti  menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan  menghubungkan keperluan penduduk, bisnis dan kegiatan lainnya. Bisa  merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah  melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal  sebagai world wide web.
Pada intinya e-government adalah  penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara  pemerintah dan pihak-pihak lain. Manfaat e-government yang dapat  dirasakan antara lain:
* Pelayanan servis yang lebih baik  kepada masyarakat
Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7  hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi  dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke  kantor pemerintahan.
* Peningkatan hubungan antara pemerintah,  pelaku bisnis, dan masyarakat umum
Adanya keterbukaan  (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi  lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan  dari semua pihak.
* Pemberdayaan masyarakat melalui informasi  yang mudah diperoleh
Dengan adanya informasi yang mencukupi,  masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai  contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid,  passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan  digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk  anaknya.
* Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien
Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail  atau bahkan video conference. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat  besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara  pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada  lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk  pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja.
oleh Mr.Muammar di Senin, November 22, 2010 0 komentar
Peran Teknologi Informasi dalam Bidang Pendidikan
Dalam dunia pendidikan kita di masa kini, teknologi membawa dampak yang  sangat kuat. Nyaris semua bidang pendidikan masa kini sudah tersentuh  oleh teknologi. Mulai dari yang paling sederhana sekalipun sudah  tersentuh oleh teknologi.
Contohnya adalah  adanya sebuah web site ataupun web log yang mengusung tema pendidikan  dengan segala pernak-perniknya. Semua hal yang bersifat pendidikan  diulas dan dibahas habis sampai ke akarnya.
Contoh dari web site  yang mengusung tema pendidikan misalnya http://www.e-smartschool.com/,   http://www.e-dukasi.net, dan lain-lain. Web-web tersebut konsisten  mengusung pendidikan sebagai temanya. Apapun alasan dibalik realita  tersebut tidaklah jadi soal. Yang paling utama dari semua itu adalah  bahwa pendidikan yang notabene hal membosankan bagi kebanyakan orang,  ternyata masih mendapatkan tempat.
Contoh lain adalah :
1.  Peralatan kelas. Proyektor : membuat materi pelajaran makin mudah  dimengerti. Pengeras suara : makin banyak peserta bisa mengikuti di  kelas.
2. Internet. Materi pelajaran tersedia dimana-mana. Lo  bisa ikut liat rekaman kuliah universitas di Amerika lewat youtube. Dari  internet ini juga siswa-siswa di daerah bisa ngikuti perkembangan  bidang ilmu mereka. Lewat internet, siswa bisa download buku teks (kalo  ada), trus bisa cari jurnal (lewat langganan atau minta langsung ke  penulisnya).
3. Administrasi. Gw denger sekarang di banyak  sekolah siswa bisa ngurus administrasinya lewat internet ya, misalnya  ngurus DNS. Kemajuan di bidang perbankan juga bikin siswa bisa bayar  sekolah lewat autodebet. 
Namun peranan teknologi di zaman kini  belumlah bisa dimaksimalkan oleh pemuda kita. Sebagai bukti, tengok  prestasi kaum pendahulu kita dengan segala keterbatasannya. Bandingkan  dengan semakin manjanya pemuda kita dengan teknologi tetapi kurang  prestasi. Bukan maksud untuk mengecilkan peranan pemuda masa kini,  tetapi paling tidak semoga tulisan ini mampu membangkitkan semangat  pendidikan di era teknologi. 
oleh Mr.Muammar di Senin, November 22, 2010 0 komentar
Peran Teknologi Informasi dalam Bidang Komersial
Meningkatnya permintaan dari sektor  bisnis akan sarana untuk mengontrol informasi, khususnya yang terkait  dengan kegiatan produksi dan distribusi, menjadi pemacu utama  pengembangan aplikasi dari telematika (telematics).
Di awal  perkembangannya (seabad yang lalu), aplikasi-aplikasi ini didorong oleh  kebutuhan-kebutuhan di sektor bisnis, seperti computer-aided design  (CAD), remote sensing devices, management information systems, dan data  bases. Tetapi baru pada era 1960-an teknologi komputer dan teknologi  elektronik melebur dengan teknologi broadcasting dan telekomunikasi  berbasis kabel.
A. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi  dalam Perusahaan.
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi  banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya  menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi  informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan
Komunikasi  menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnyapenerapan  Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salahsatu aplikasi  perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara  lama kebanyakan.
B. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi  dalam Dunia Bisnis.
Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan  Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal  sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan  komunikasi internet.
C. Penerapan Teknologi Informasi dan  Komunikasi dalam Perbankan.
Dalam dunia perbankan Teknologi  Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat  internet atau dikenal dengan Internet Banking. Beberapa transaksi yang  dapat dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer uang,  pengecekan saldo,pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi  rekening.
oleh Mr.Muammar di Senin, November 22, 2010 0 komentar
Peran Teknologi Informasi dalam Bidang Sosial
Telah diramalkan oleh para ahli jaman  dahulu dan diyakini oleh masyarakat saat ini bahwa kemajuan teknologi  dapat berperan sebagai alat pengubah. Sejarah membuktikan evolusi  teknologi selalu terjadi sebagai tujuan atas hasil upaya keras para  jenius yang pada gilirannya temuan teknologi tersebut diaplikasikan  untuk memperoleh kemudahan dalam aktivitas kehidupan dan selanjutnya  memperoleh manfaat dari padanya. 
Ilmu pengetahuan dasar seperti fisika,  matematika, kimia, menjadi modal utama dalam memecahkan persoalan dan  menciptakan teknologi. Tahapan berikutnya, temuan teknologi ini  diperkenalkan kepada masyarakat dan jika terbukti dapat membantu  memudahkan aktivitas manusia kemudian memasuki tahap komersial. Mereka  yang mampu memiliki teknologi menjadi penerima manfaat (beneficiaries)  teknologi, sedangkan yang tidak mampu berada pada lingkaran luar  penerima manfaat teknologi.
Kondisi mampu dan tidak mampu dalam  memiliki teknologi inilah yang menjadi penyebab awal (primal causal)  dari kesenjangan ekonomi dan sosial. Mereka yang mampu menghasilkan  teknologi dan sekaligus memanfaatkan teknologi memiliki peluang yang  lebih besar untuk mengelola sumber daya ekonomi, sementara yang tidak  memiliki teknologi harus puas sebagai penonton saja. Akibatnya, yang  kaya semakin kaya, yang miskin tetap miskin. Pada sisi gelap, teknologi  dapat dituduh sebagai penyebab kesenjangan ekonomi dan sosial.
Keadaan  inilah yang kemudian memunculkan ide perlunya pemerataan pemanfaatan  teknologi hingga ke masyarakat yang bila secara individu tidak mampu  memilikinya. Upaya menciptakan teknologi tepat guna di sektor pertanian,  perikanan, dan industri rumahan (home industry) yang berbiaya murah dan  dapat diterapkan oleh mereka yang berpendidikan rendah pernah menjadi  agenda nasional di berbagai belahan dunia, khususnya di kalangan negara  sedang membangun. Teknologi tepat guna menjadi tidak popular lagi  menyusul semakin kompleksnya tatanan sosial serta munculnya produk  teknologi menengah yang dapat dibuat secara massal dan berharga murah.  Efek substitusi inilah yang mematikan upaya dibangunnya teknologi tepat  guna di pedesaan.
Pemanfaatan bersama sumber daya teknologi  menjadi solusi yang ditawarkan banyak pihak guna mengatasi keterbatasan  daya beli terhadap teknologi. Termasuk dalam konsep ini adalah  disediakannya angkutan massa di perkotaan atau dalam bidang layanan  informasi adanya Community Access Center (CAP) dalam bentuk Warung  Telekomunikasi (Wartel) dan Warung Internet (Warnet). Fakta menunjukkan  bahwa anggota masyarakat tidak perlu harus memiliki teknologi untuk  dapat menikmati manfaat teknologi. Dengan demikian yang penggunaan  bersama sumber daya teknologi ini menjawab pernyataan mendasar, yang  menjadi persoalan bukan pada kepemilikan atas teknologi tetapi akses  kepada teknologi dan bagaimana masyarakat dapat seoptimal mungkin  menggunakan teknologi untuk memperbaiki taraf hidupnya.
Persoalan  yang menyertai keinginan ini adalah keterbatasan daya beli, baik untuk  mengadakan penelitian dan pengembangan, pengadaan bahan baku, maupun  pembuatan dalam skala produksi tertentu. Pada tataran mikro, dorongan  memiliki teknologi yang terdapat pada individu dapat memicu tindakan  kriminal atau tidak bertanggung jawab lainnya. Sementara pada tataran  agregat, menjadi tugas pemerintah untuk membantu tersedianya teknologi  tertentu yang dapat memudahkan kehidupan manusia. Strategi dan Kebijakan  publik diperlukan untuk mengakomodasi persoalan teknologi sebagai ends  ini.
Di antara bermacam teknologi, di tengah konteks pergulatan  antara kemajuan di bidang sosial dan teknologi serta interaksi saling  pengaruh di antara keduanya, TIK menempati peran sentral. Isu  globalisasi, semakin cepat meluas keseluruh penjuru dunia karena  fasilitasi TIK. Apa saja yang terjadi di berbagai bagian di planet ini  menjadi semakin cepat tersebar dan mudah diketahui dengan memanfaatkan  TIK. Semua ini menjadikan TIK sebagai agen perubahan yang mengubah  tatanan sosial kehidupan manusia di seluruh dunia.
oleh Mr.Muammar di Senin, November 22, 2010 0 komentar
Peran Teknologi Informasi dalam Bidang Militer
Kemajuan pesat teknologi informasi secara  khusus diimplementasikan dalam konsep yang disebut Perang Informasi  (Information Warfare), yang menjadi landasan penting bagi pengembangan  doktrin militer di masa datang.
Dengan demikian teknologi informasi  akan sangat berpengaruh terhadap perubahan strategi militer. Hal ini  bisa dilihat dari dua sisi. Pertama, dari sisi komandan, Teknologi  Informasi dapat membantu menyediakan informasi potensial lebih cepat dan  banyak melalui rantai komando dan pengendalian untuk mempercepat  pengambilan keputusan. Kedua, dari sisi kemampuan pasukan, Teknologi  Informasi memungkinkan pasukan mendapat informasi pada waktu dan tempat  yang tepat, sehingga akan mengurangi apa yang oleh Clausewitz disebut  "kabut perang", dan juga membuat pasukan menjadi lebih fleksibel.
Implementasi  dari teknologi informasi secara umum adalah berupa konsep Revolution in  Military Affairs (RMA). RMA membahas konsep lingkup perang di masa yang  akan datang, yaitu precision strike, dominating maneuver, space  warfare, dan information warfare.
Sesuai asas manajemen,  teknologi informasi membuat organisasi militer dapat sedikit  melonggarkan pengendalian. Teknologi Informasi memungkinkan kekuasaan  pengambilan keputusan diserahkan pada tingkat serendah mungkin.
Dalam  pengertian integrasi sistem, Teknologi Informasi membuat kompleksitas  pada organisasi militer lebih berat dari pada sebelumnya. Kompleksitas  ini dapat diatasi dengan menggunakan peranti lunak yang dirancang untuk  keperluan tersebut terutama perkembangan pesat pada peranti lunak data  base.
Dalam hal infrastruktur, militer yang baru memembutuhkan  jaringan informasi yang dengan band width besar. Sebagai contoh Perang  Teluk, infrastruktur yang digelar mampu menampung 700.000 sambungan  telepon, 152.000 pesan setiap hari, dan menggunakan 30.000 frekuensi  radio. 
oleh Mr.Muammar di Senin, November 22, 2010 0 komentar
Karya Pemuda dlm TI
Para pemuda Indonesia diminta untuk terus  memacu diri agar selalu berprestasi. Karena setiap karya dan prestasi  dari segala bidang selalu mendapatkan perhatian serta apresiasi dalam  bentuk penghargaan.
Akhmad Zainuri, 23 tahun, pemuda asal Malang ini berhasil  menciptakan Brailevoice yakni keyboard komputer dengan huruf brailie  yang dapat mengelurkan suara huruf sesuai dengan tombol yang ditekan.
Bukan  hanya itu, pemuda lulusan fakultas tehnik Brawijaya ini juga  menciptakan alat yang berkerja secara otomatis untuk menurunkan kadar  air dalam madu.
Zainuri merupakan salah satu dari 10 pemuda  berprestasi atau Pandu (Pemuda Andalan Nusantara) yang menerima  penghargaan dari Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga.
"Mereka  harus kosisten menjalan karyanya selama paling sedikit 2 tahun," ujar  Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault di Jakarta.
Menurutnya,  proses penyeleksian dilakukan di seluruh daerah Indonesia. Seluruh  pemuda prestasi dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, teknologi,  wirausaha, budaya, dan pariwisata disaring untuk memilih yang terbaik.
Berikut  10 pemuda berprestasi yang mendapatkan penghargaan:
1. Dwi  Ratnasari (Surabaya) dengan karya membuat alat yang dapat mendeteksi  kolesterol tinggi.
2. Akhmad Zainuri (Malang) dengan hasil karya  Keyboard komputer untuk Tunanetra.
3. Nyono Edi Purnomo Slamet  (Blitar) dengan hasil karya Gendhang Sentul untuk mempupuk rasa  persatuan, seni dan budaya.
4. Tri Wahyuni (Nganjuk) Kepedulian  kemajuan Iptek dan Imtaq di Pemuda.
5. Joko Istiyanto (Klaten)  menciptakan alat untuk mengefesienkan BBM dan peningkatan performa  mesin.
6. Syammahfuz Chazali (Yogyakarta) Pemanfaatan konpos dari  industri perternakan sapi sebagai bahan campuran aneka kerajinan  grabah.
7. Jihad Keni Prasetya Rini (Yogyakarta) menciptakan  Mendong berupa box, frame foto dan kap lampu.
8. Arwit Radiani  (Yogyakarta) membuat konveksi dari pengolahan limbah kain/kaos yang  berupa kain perca menjadi pakaian modis.
9. Rianto Purnomo  (Purworejo) melestarikan paseban, seni tradisi seniman Bagelan.
10.  Irma Suryanti (Kebumen) membuat konveksi dan kerajinan tangan dari  bahan kain yang memperkerjakan orang-orang cacat.
oleh Mr.Muammar di Senin, November 22, 2010 0 komentar
Peran Pemuda dalam Bidang Teknologi
Dalam era globalisasi yang penuh  persaingan ini, kekuatan ekonomi suatu negara sesungguhnya berakar dari  kemampuan teknologi dan inovasi yang dimiliki bangsa tersebut. Karena  itu, untuk mendorong akselerasi kemakmuran bangsa, maka kekuatan Iptek  dan inovasi bangsa tersebut perlu ditempatkan menjadi penghela utama  kekuatan ekonomi. Pemuda dengan dipelopori para mahasiswa, harus dapat  mengambil peran penting dalam perkembangan Iptek di masa mendatang.
Pemuda juga harus  mampu menciptakan suatu teknologi yang bisa melambungkan nama Indonesia  ke dunia internasional. Dengan tenaga yang masih energik, pemuda bisa  bekerja ekstra keras untuk menciptakan suatu teknologi. Pemuda juga  tidak cepat puas, jadi mereka akan selalu menghasilkan karya-karya  teknologi dengan kualitas terbaik.
Karena itu, kami membuat  dampak-dampak positif dan negatif dari kemajuan teknologi dalam  kehidupan manusia Dari beberapa pengertian di atas nampak bahwa  kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa  teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada  ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
oleh Mr.Muammar di Senin, November 22, 2010 0 komentar
Dampak Positif Tekonologi Informasi
Kita tahu bahwa dampak teknologi  informasi sangatlah besar. Banyak informasi yang bisa kita unduh, bisa  dari dalam negeri maupun luar negeri. Dengan informasi yang begitu  cepat, teknologi informasi mempunyai dampak positif. 
Contoh dampak positif  teknologi informasi:
1. Internet  sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak  digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan  pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan  www (world wide web รข€“ jaringan situs-situs web) para pengguna internet  di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan  murah.
3. Media untuk mencari  informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan www  sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
4. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di  internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.
5. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang  pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
6. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan  sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.
oleh Mr.Muammar di Senin, November 22, 2010 0 komentar

 
 Postingan
Postingan
 
 








